Archive for May 2014

Setting Up the ADT Bundle

The ADT Bundle provides everything you need to start developing apps, including a version of the Eclipse IDE with built-inADT (Android Developer Tools) to streamline your Android app development. If you haven't already, go download theAndroid ADT Bundle. (If you downloaded the SDK Tools only, for use with an existing IDE, you should instead read Setting Up an Existing IDE.)

Install the SDK and Eclipse IDE

1. Unpack the ZIP file (named adt-bundle-<os_platform>.zip) and save it to an appropriate location, such as a "Development" directory in your home directory.
2. Open the adt-bundle-<os_platform>/eclipse/ directory and launch eclipse.

That's it! The IDE is already loaded with the Android Developer Tools plugin and the SDK is ready to go. To start developing, read Building Your First App.
Caution: Do not move any of the files or directories from the adt-bundle-<os_platform> directory. If you move theeclipse or sdk directory, ADT will not be able to locate the SDK and you'll need to manually update the ADT preferences.

Additional information
As you continue developing apps, you may need to install additional versions of Android for the emulator and other packages such as the library for Google Play In-app Billing. To install more packages, use the SDK Manager.
Everything you need to develop Android apps is on this web site, including design guidelines, developer training, API reference, and information about how you can distribute your app. For additional resources about developing and distributing your app, see the Developer Support Resources.

Posted by Unknown

TUGAS OPERATING SYSTEM ANDROID

Disusun Oleh :
Nama : Nouva Ulin Nuha
Kelas/Semester : A Pemda Semester II
Tingkat/Program : SI Teknik Informatika
Mata Kuliah : Operating System
Dosen : FIRMANSYAH, S.Kom
SEKOLAH TINGGI TELEMATIKA CAKRAWALA
( STT TELEMATIKA CAKRAWALA )
2013

ANDROID
A. Sejarah Android
Androidadalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.
Antarmuka pengguna Android didasarkan pada manipulasi langsung, menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, seperti menggesek, mengetuk, mencubit, dan membalikkan cubitan untuk memanipulasi obyek di layar. Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawahLisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2012, ada sekitar 700.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android. Sebuah survey pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi seluler.
Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia, mengalahkan Symbianpada tahun 2010. Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Akibatnya, meskipun pada awalnya sistem operasi ini dirancang khusus untuk telepon pintar dan tablet, Android juga dikembangkan menjadi aplikasi tambahan di televisi, konsolpermainan, kamera digital, dan perangkat elektronik lainnya. Sifat Android yang terbuka telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.
Pada November 2013, Android menguasai pangsa pasar telepon pintar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play. Pada tanggal 3 September 2013, 1 miliar perangkat Android telah diaktifkan.
B. Penemu OS Android
Andy Rubin lahir pada tanggal 22 Juni 1946 di New Bedford, Amerika Serikat. Dia adalah pengembang dari Android OS. Sejak kecil, Rubin sudah terbiasa melihat banyak gadget baru. Ini karena ayahnya, seorang psikolog yang banting setir ke bisnis direct marketing, menyimpan produk elektronik yang akan dijualnya di kamar Rubin. Ia memiliki minat besar pada segala hal yang berbau robot. Di Carl Zeiss A.G., tempat pertama kali ia bekerja setelah lulus kuliah, Rubin ditempatkan di sebuah divisi robotika, tepatnya pada komunikasi digital antara jaringan dengan perangkat pengukuran dan manufaktur. Setelah dari Carl Zeiss, ia sempat bekerja di bidang robot di sebuah perusahaan di Swiss.
Karier Rubin di bidang robotika nampaknya semakin cerah, namun hidupnya berubah gara-gara liburan di Cayman Island pada tahun 1989. Saat sedang mengunjungi kepulauan tropis di Jamaika itu, Rubin tak sengaja bertemu dengan seorang bernama Bill Caswell. Pria ini sedang tidur di tepi pantai, terusir dari sebuah cottage setelah bertengkar dengan pacarnya. Andy menawarkan pria itu tempat tinggal dan sebagai balas budi, Casswell menawarkannya pekerjaan. Kebetulan yang menakjubkannya adalah pria itu bekerja di Apple. Di Apple, Rubin mengalami masa-masa yang menyenangkan. Pada saat itu, Apple masih dalam kondisi baik berkat komputer Macintosh. Budaya Apple pun menular pada diri Rubin. Di sana ia sempat melakukan kejahilan, seperti memprogram ulang sistem telepon sehingga ia bisa berpura-pura sebagai sang CEO, John Sculley. Lelucon seperti itu mungkin akan disukai Steve Jobs, pria yang gemar membuat lelucon lewat telepon, namun ketika itu adalah periode Apple tanpa Jobs.
Dari bagian manufaktur, Rubin pindah ke bagian riset di Apple. Kemudian, pada tahun 1990, Apple melakukan spin off untuk membentuk sebuah perusahaan bernama General Magic dan Rubin ikut di dalamnya. General Magic berfokus pada pengembangan perangkat genggam dan komunikasi. Para engineer yang gila kerja, termasuk Rubin tentunya, berhasil mengembangkan sebuah peranti lunak bernama Magic Cap. Sayangnya, Magic Cap tidak mendapat sambutan dari perusahaan handset dan telekomunikasi. Beberapa yang menerapkan Magic Cap hanya melakukannya sebentar. General Magic pun akhirnya hancur.
Beberapa pengembang di General Magic, bersama beberapa veteran Apple, kemudian mendirikan Artemis Research. Perusahaan ini mengembangkan sesuatu bernama webTV, sebuah upaya awal untuk menggabungkan Internet dengan televisi. Rubin bergabung dengan Artemis untuk ikut mengembangkan webTV tersebut. Saat Microsoft membeli Artemis, di 1997, Rubin pun ikut bergabung dengan perusahaan raksasa itu. Episode gila khas Rubin kembali terjadi di Microsoft. Rubin membangun sebuah robot yang dilengkapi kamera untuk mengerjai rekan-rekannya. Gilanya, robot itu terhubung ke Internet dan pada satu insiden sempat dibobol oleh pihak di luar Microsoft. Pada tahun 1999, Rubin keluar dari webTV (dan artinya, ia tak lagi menjadi kar¬yawan Microsoft). Ia kemudian me¬nyewa sebuah toko di Palo Alto, California, dan menyebut toko itu sebagai laboratorium.

Di tempat yang penuh dengan berbagai mainan robot koleksi Rubin, lahirlah sebuah ide untuk produk baru. Bersama beberapa rekannya, Rubin kemudian mendirikan Danger Inc. Sukses diraih Danger melalui sebuah perangkat bernama Sidekick. Aslinya, perangkat ini dinamai Danger Hiptop, namun di pasaran ia dikenal sebagai T-Mobile Sidekick.
“Kami ingin membuat sebuah perangkat, kira-kira seukuran batang cokelat, dengan harga di bawah 10 dolar dan bisa digunakan untuk men-scan sebuah benda serta mendapatkan informasi soal benda itu dari Internet. Lalu, tambahkan perangkat radio dan transmiter, jadilah Sidekick,” tutur Rubin soal Sidekick.
Saat ini, Sidekick memang sudah terlihat usang, namun pada masanya, Sidekick adalah sebuah benda yang ganjil dengan konsep teknologi yang melampaui zaman. Perangkat itu, menurut Rubin, merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon. Ketika muncul di pasaran, Sidekick harus menghadapi kenyataan bahwa PDA sedang kehilangan pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.
“Seharusnya, orang-orang bukan bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Mereka harusnya bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah hal yang baru. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga,” kata Rubin.
Sekarang, apa yang dikatakan Rubin bukan hal aneh lagi. Lihat saja Apple de¬ngan jutaan aplikasi pihak ketiga yang hadir di iPhone. Hal lain yang dilakukan Danger, yang pada masa itu belum terpikirkan, adalah menjembatani antara pembuat handset dengan penyedia jaringan. Danger memutuskan untuk berbagi keuntungan dengan T-Mobile dalam layanan Sidekick. Dengan demikian, Danger tak me¬ngandalkan penjualan handset sebagai sumber penghasilan satu-satunya, namun juga dari layanannya. Ini membuat perusahaan pembuat perangkat (Danger) memiliki tujuan yang sama dengan penjual perangkat (operator telekomunikasi T-Mobile).
C. Logo Android


1. Bentuk Robot
Makna dari itu adalah para user androidDAPATmemodifikasi perangkat androidnya dengan menambahperforma, mengganti UI, bahkan mengganti ROMagar bisa menjadi lebih tangguh lagi. Layaknya robot di modifikasi untuk berperang.
2. Warna hijau
Tahu kah agan bahwa warna hijau itu artinya adalah TUMBUH BERKEMBANGnah jadi, makna warna ini cocok untuk di gunakan android denganPERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHANYAyang sekarang sangat bagus dan populer di seluruh dunia.
3. Dua buah antena di kepala
Arti dari bagian ini adalah bahwa android merupakan handphone pintar yang dapat mengelola semua data dengan baik dan mempunyai jangkauan luas dalam bidang jaringan.
4. Dua buah mata bulat
Untuk bagian ini juga mempunyai arti yaitu bahwaOSandroid dapat langsung melihat dunia dengan adanya fiturONLINEyang bisa di lakukan terus menerus dan terintergrasi dengan baik untuk penjelelajahan dunia maya, meliat video serta mendownload hal baru.
5. Bentuk tangan yang terpisah dan lonjong
Ini juga mempunyai arti adalah bahwa android di ciptakan tidak hanya untuk kalangan tinggi melain kan juga untuk kalangan sedang dan bawah itu tergambarkan dari tangan yang tidak menyatu dan berbentuk lonjong pada depan dan belakang nya hal ini disebut dengan“ALL HUMAN”arti nya device semua umat.
D. Versi Android
Ada beberapa Versi dan tingkat android yang selalu jadi update OS ini. jadi untuk kesempurnaan OS dan performa sangat tergantung dari versi apa yang digunakan. semakin tinggi tingkat versi androidsemakin baik kinerjanya. silahkan disimak.

1. Android v 1.1
Android v 1.1 dirilis tanpa adanya nama yang disematkan, jenis ini hanya berlaku bagi ponsel T-Mobile G1 fiturfitur utama yang dimilikinya adalah sebagai berikut:
a. Maps
Menambahkan rincian serta ulasan ketika pengguna melakukan pencarian di google maps
b. Dialer
Menampilkan secren timeout ketika melakukan panggilan.
c. Massaging
Menyimpan lampiran.
d. System
Mendukung fitur layout marquee.
2. CupCake (Android 1.5)
Seri ini hasil dari pengembangan seri sebelumnya yaitu seri android 1.1 yg diluncurkan pada bulan february tahun 2009.. spesifikasi cupcake sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan merekam dan menonton video melalui camcorder.
b. Upload video ke youtube dan upload gambar ke picasa.
c. Aplikasi baru soft-keyboard dengan fungsi text prediction.
d. Bluetooth A2DP dan AVRCP support
e. Mempunyai kemampuan otomatis terhubung ke perangkat Bluetooth dengan jarak tertentu.
f. Widget baru dan folder dapat dikumpulkan di layar home.
3. Donut (Android 1.6)
Android kemudian merilis versi terbaru yakni android 1.6 disebut dengan Donut pada 30 april 2009 dengan kemampuan:
a. Peningkatan pada android market
b. Integrasi kamera, perekam video dan tampilan galeri
c. Aplikasi galeri yang baru memungkinkan pengguna memilih banyak foto untuk dihapus. Aplikasi voice search yang diperbaharui menjadi lebih cepat merespon dan itegrasi dengan aplikasi yang lain termasuk kemampuan mencari kontak.
d. Aplikasi search yang ditingkatkan untuk bisa mencari bookmarks, history, kontak, dan web dari layar home
e. Peningkatan dukungan teknologi untuk CDMA/EVDO.802.1x, VPNs, dan mesin text to speech Mendukung resolusi layar WVGA
f. speed inprovement in searching and camera applications
g. perbaikan kecepatan di aplikasi pencarian dan aplikasi kamera
4. Eclair (Android 2.1)
Setelah Donut menyusul kemudian Eclair ver 2.1 dengan kemampuan:
a. Optimalisasi kecepatan hardware
b. Mendukung lebih banyak ukuran layar dan resolusi layar
c. Revamped UI, User interface baru pada browser dan dukungan html 5
d. Daftar kontak baru, Rasio putih-hitam yang lebih baik untuk backgrounds.
e. peningkatan aplikasi Google Maps 3.1.2
f. Dukungan untuk Microsoft Exchange
g. Mendukung Falsh untuk kamera, Digital Zoom.Peningkatanpadaaplikasi virtual keyboard, Bluetooth 2.1, Live Wallpapers.
5. Gingerbread (Android 2.3)
a. Dukungan pada Kamera Depan
Aplikasi kamera di Android 2.3 sudah mendukung kamera depan sejak awalnya. Artinya produsen seperti HTC, yang salah satu versi ponsel Androidnya sudah memiliki dua kamera, bisa langsung memasang dua kamera di ponsel Android.
b. Ponsel Internet
Kemampuan teleponi via internet, atau Voice over IP, akan didukung pada tingkat sistem operasi. Tanpa aplikasi tambahan, pengguna sudah bisa membuat panggilan VoIP, tentu dengan setting SIP manual.
c. Tampilan yang Lebih Rapih
Tampilan antarmuka dari Gingerbread konon bakal makin rapih dan mudah dipelajari. Menu dan tema visual diperbaiki oleh Google untuk memudahkan navigasi.

d. Manajemen Aplikasi
Akan tersedia shortcut untuk sebuah aplikasi bernama Manage Applications. Di sini pengguna bisa melihat berapa besar memori yang diserap oleh masing-masing aplikasi yang sedang berjalan.
e. Input Teks Lebih Cepat
Keyboard Android Gingerbread dijanjikan akan lebih baik, dengan beberapa perubahan lokasi dan bentuk. Selain itu ada kemampuan memperbaiki salah ketik lewat kamus bawaan.
f. Copy Paste
Kemampuan untuk memilih (select) lalu melakukan Copy, Cut atau Paste di Gingerbread menjadi semakin baik. Cara penggunaannya mirip yang dilakukan Apple pada iOS, lengkap dengan marker yang bisa digeser sebelum menyalin.
6. HoneyComb (Android 3.0)
Efek grafik 3 dimensi yang bisa bekerja dengan mulus walaupun untuk aplikasi dengan kebutuhan kinerja grafis tinggi. Efek 3D ini juga tersedia untuk aplikasi, wallpaper, dan grafik lainnya. 
Antarmuka pengguna (UI) Honeycomb didesain ulang khusus untuk tablet dengan mememperhitungkan ukuran layar yang lebih besar daripada OS Android sebelumnya yang didesain untuk layar smartphone ukuran maksimal 4 inci. Layar muka Honeycomb juga memakai papan menu yang selalu nampak di bagian bawah layar. Papan ini berisi notifikasi, status sistem, dan navigasi di layar selain tampilan jam, mode redup, dan lain-lain. Sementara itu tampilan papan aksi di bagian atas akan tergantung pada aplikasinya.
Multitasking yang lebih mudah dengan adanya peluncur aplikasi yang baru dijalankan (recent apps). Tool ini terdapat di sistem bar sehingga selalu terlihat dan memudahkan untuk berpindah antaraplikasi tanpa perlu masuk ke dalam menu.
Papan ketik virtual yang bersahabat dan mudah digunakan. Layarnya lebih alami dan lebih besar dengan meniru tampilan papan ketik notebook/laptop dan bukan seperti papan ketik ponsel.
Copy/paste yang lebih baik dengan tambahan opsi menu untuk operasi manipulasi teks. Papan menu di bagian atas akan menyediakan berbagai opsi seperti cut, copy, copy ke clipboard, share, paste, pencarian ke web, hingga pencarian lokal. 
Peningkatan koneksi termasuk wifi dan Bluetooth untuk tethering. Pemindaian atas wifi ditingkatkan sehingga bisa mempercepat penyambungan koneksi sementara dengan Bluetooth pengguna bisa melakukan tether dan membagi koneksinya dengan perangkat lain termasuk dukungan ke perangkat sederhana yang tidak memiliki antarmuka pengguna. 
Penjelajahan web anonim juga didukung dalam Honeycomb. Pengguna bisa menjelajah web secara privat termasuk mode incognito untuk melakukan pencarian di web secara diam-diam. Selain itu browsernya juga diubah dari multi-window menjadi tabulasi dengan halaman terbuka akan ditampilkan pada papan yang berada di bagian atas layar. Sinkronisasi bookmark juga tersedia berkat opsi akun Google untuk segala aktivitas.
Aplikasi yang sudah ada juga akan tetap bekerja baik meski aplikasi yang tersedia di Android Market saat ini didesain untuk smartphone yang memiliki ukuran layar lebih kecil. Tombol fungsi menu yang ada di ponsel Android sekarang digantikan dengan menu Action Bar. Ada juga opsi bagi developer untuk membuat tata letak bagi layar yang lebih besar dan menambahkannya pada aplikasi yang sudah mereka buat. 
Pengorganisasian email lebih mudah dengan tampilan dua bagian layar. Ini seakan meniru tampilan pada iPad yang bekerja dengan mengesankan. Pengorganisasian menjadi lebih mudah termasuk adanya fitur sinkronisasi email. 
Widget akan lebih interaktif dengan fungsi yang lebih beragam dan tidak hanya pasif menunggu informasi dari penguna. Gerakan tangan dan jari juga bisa digunakan untuk menggulung layar secara 3D untuk menyusun konten termasuk operasi navigasi yang lebih menyenangkan.
7. Android v4.0 Ice Cream Sandwich
a. Home Screen
Terlihat dengan gaya layaknya honeycomb (versi android untuk tablet). Kita dapat merubah ukuran widget seseuka kita, sehingga tampilannya akan terlihat lebih nyaman.Ikon aplikasi dapat diseret ke dalam folder, ala IOS. Tapi Ice Cream Sandwich lebih unggul dari iPhone dengan membiarkan Anda menempatkan kontak seseorang (atau setidaknya jalan pintas speed dial) ke dalam folder juga, dan bahkan menempatkan orang dalam Sedikit update pada bagian keyboard yaitu kemampuan inline pemeriksaan ejaan. Sayangnya masih belum support bahasa Indonesia.

b. Browser
Perubahan yang cukup sigifikan terletak pada tampilan browser. Browser ini mampu membuka hingga 16 tab! tampilannya pun tidak berbentuk horizontal pada umumnya, namun berbentuk vertikal dan bertumpuk.Umumnya kita terkadang juga lebih minat tampilan versi desktop sebuah situs dan yang kita lakukan adalah menghilangkan sudomain “m.” pada url browser kita atau mencari link ‘dekstop view’ pada sebuah situs, namun dengan versi android ICS kita tak usah repot-repot melakukan hal itu, cukup memilih option full screen, kita akan mendapatkan tampilan website versi desktop.
c. Email
Aplikasi Gmail pun tidak luput dari update. Kita dapat memilih beberapa email sekaligus untuk mempercepat pengarsipan. Kita juga dapat membolak-balik email Anda horizontal, untuk membaca lebih cepat, dan bahkan mencari hingga 30 hari ke belakang, tanpa terhubung ke jaringan
d. Mobile Data
Sebenarnya fitur ini sudah ada di versi android sebelum-sebelumnya, yaitu kita dapat menonaktifkan mobile data Anda untuk menghindari biaya yang tidak diinginkan dari operator nirkabel. Kita juga dapat melihat grafik bulana penggunaan data kita, namun bedanya disini penontrolan ini lebih spesifik. Kita dapat melihat aplikasi apa yang paling menyedot kuota internet kita. Saat ditemukan, kita juga dapat membatasi kuota untuk aplikasi bersangkutan. Its awesome and usefull bagi kita yang di indonesia!
e. Video dan Foto
Kamera baru pada ponsel Galaxy Nexus memiliki zero shutter lag, dan mendukung video 1080p, time-lapse video photography, dan pilihan lainnya. Tapi di luar itu, semua perangkat Ice Cream Sandwich akan membiarkan Anda berbagi foto langsung dari dalam kamera, dan melihat semua gambar Anda tidak hanya diorganisasi oleh waktu tetapi dengan lokasi atau bahkan orang-orang.Dan seperti pada iPhone, Anda dapat melakukan beberapa pengeditan dasar pada kamera.
f. Desain cantik
OS Android terbaru ini memiliki penampilan yang jauh berbeda dari Gingerbread. Tampilannya lebih elegan, dan fitur notifikasinya pun diperkaya dan lebih interaktif. Google juga melakukan perbaikan dengan sejumlah font baru yang optimal untuk display HD.Interface-nya pun terlihat teratur. Di Android terbaru ini, penggunanya bisa melihat aplikasi terkini (recent apps), yang baru dibuka dan bisa multi tasking dalam membuka apps. Tampilan recent apps ini terlihat seperti yang digunakan di Honeycomb.Home-screen di Ice Cream Sandwich kini dilengkapi widget yang ukurannya bisa disesuaikan (resizeable). Kemudian, fitur baru yang dilakukan di home screen adalah bisa membuat folder, serta action bar yang bisa dikustomisasi secara cepat.
g. Face Unlock
Sistem operasi terbaru Android ini melakukan perbaikan fitur yang ada dan penambahan fitur baru yang berhubungan dengan keamanan.Dengan fitur "Face Unlock", Galaxy Nexus dapat mengenali wajah Anda, dan Anda bisa membuka kunci (unlock) dengan identifikasi wajah. wow keren bukan? 
h. Berfoto lebih mudah dan Edit Langsung
Meski ponsel dalam keadaan terkunci, Anda bisa langsung mengambil foto dengan tombol kamera. Sebelum dibagikan ke Facebook, bisa langsung mengedit foto dengan aplikasi bernama Instagram. Fitur panorama foto juga terpasang di perangkat ini. 
i. Google+
Selain itu, Ice Cream Sandwich dilengkapi dengan Google+. Canggihnya, Anda bisa melakukan telekonferensi hingga dengan sepuluh orang dengan fitur Hangout di Google+.
j. Instant voice
Kini Anda bisa menekan tombol perintah suara dan mulai berbicara, tapi teks langsung muncul saat Anda masih berbicara. Ini berbeda dengan Android sebelumnya, juga iOS, yang melakukan itu secara bertahap.
k. Android Beam
Fitur ini merupakan fitur berdasarkan teknologi NFC. Dengan teknologi NDEF Push, dua ponsel Android yang menggunakan teknologi NFC bisa melakukan pertukaran data dan informasi. Jadi dengan hanya men-tap, maka kontak, webpage, video, atau musik bisa ditransfer, sama seperti menggunakan bluetooth.

8. Android v4.1 Jelly Bean
Setelah desas-desus mengenai OS penerus ICS yang terhitung masih baru tersebut beredar, kini Google telah membuka tabir tentang sistem operasi Android teranyar itu yakni Android versi 4.1 atau disebut sebagai Android Jelly Bean.
Sementara gadget pertama yang memakai OS ini secara langsung adalah Google Nexus 7 yang diproduksi oleh Asus (dulu dirumorkan sebagai Asus Memo).
Google secara resmi telah memamerkan Jelly Bean sebagai generasi terbaru dari Android. Sistem operasi ini pun disebut-sebut punya sejumlah fitur yang telah disempurnakan dari generasi sebelumnya.
Melalui gelaran Google I/O yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat, tabir Android Jelly Bean yang belakangan mulai hangat diperbincangkan akhirnya tersingkap.
Ada beberapa perubahan besar atau pun perubahan kecil yang membuat Jelly Bean terlihat lebih 'manis' dibanding Ice Cream Sanwich (ICS).
a. Tak ada lagi berkat teknologi Project Butter
Android ICS sudah cukup mempesona dengan tingkat responsifitas yang lebih baik, namun Jelly Bean menawarkan kenyamanan yang lebih berkat Project Butter.Project Butter dalam Jelly Bean tak hanya mengubah tampilan Android lebih menarik, namun diklaim juga dirancang untuk mengoptimalkan kemampuan System on Chip (SoC) pada tiap-tiap ponsel.Google mengklaim ada 3 hal yang membuat Project Butter tampil mempesona, Vsync untuk anti flickr, lalu Triple Buffering untuk mengoptimalkan OpenGL, kemudian optimalisasi pada prosesor untuk meningkatkan responsifitas ponsel.Jadi bukan cuma sentuhan saja yang direspon dengan cepat, Jelly Bean juga membuat perpindahan aplikasi.
b. Aplikasi Google Now
Google Now merupakan aplikasi berbasis lokasi yang diklaim mampu memberikan banyak informasi kepada penggunanya, ini adalah salah satu fitur unggulan di Jelly Bean.Tak seperti sistem berbasis lokasi pada umumnya, Google Now dapat bekerja menggunakan search history dari browser, kalender serta lokasi pengguna. Hal ini diyakini dapat menghasilkan informasi yang lebih relevan untuk masing-masing pengguna.Misalnya, ketika pengguna sedang ada jadwal meeting disuatu tempat. Google Now akan membantu Anda untuk mengingatkan agar datang tepat waktu dengan menginformasikan estimasi lama perjalanan, jadwal bus untuk sampai ke tempat tujuan, dan lain-lain.
c. Notifikasi Kini lebih Pintar
Bar notifikasi yang ada di Jelly Bean kini dibuat lebih pintar. Katakanlah ketika pengguna mendapat panggilan tak terjawab, maka untuk menelpon kembali melalui bar notifikasi tersebut.
d. Ukuran Widget Selalu Pas
Widget kini semakin cerdas. Mereka kini dapat menyesuaikan ukuran secara otomatis dengan space yang tersisa di layar. Sehingga widget berukuran besar sekali pun akan tetap lebih sedap dipandang.
e. Pencarian dengan Suara makin canggih
Memang, sudah sejak lama pengguna bisa melakukan pencarian web dengan perintah suara di Android, tapi kini fitur tersebut dibuat lebih pintar dengan kemampuan menjawab.Android Jelly Bean rencananya akan dirilis mulai pertengahan Juli 2012. Sistem operasi ini tampaknya akan terlebih dahulu menyambangi Galaxy Nexus, Nexus S dan Motorola Xoom.
f. Tampilan Galery Foto Diperbarui
Pada Android ICS pengguna sudah ditawarkan mengambil gambar tanpa lag serta kemampuan Burts yang memukau, di Jelly Bean pembenahan justru dilakukan pada aplikasi galery foto.
9. Android KitKat 4.4
Android KitKat punya 5 kelebihan. terdapat beberapa poin pembaruan penting yang terdapat dalam Android KitKat 4.4. Beberapa pembaruan itupun dirasa lebih baik dari versi sebelumnya. Berikut ini di antaranya.
a. Perintah Suara
Di Versi terbaru Andorid ini lebih sederhana dan pintar.para Pengguna tidak harus menyentuh ponsel untuk penggunaan search, mengirim pesan, atau menerima arahan dari Google Map. Pada menu utama, pengguna hanya perlu mengatakan ' OK Google ' untuk memberikan perintah dengan kerja spesifik yang presisi.
b. Multi Tasking Lebih Cepat dan bregas
Dengan versi Android 4.4 kitkat, Google terus mengembangkan kemampuan ponselnya agar lebih cepat memberikan respons. Misalnya saja, pengguna bisa mendengarkan musik dari Spotify, mencari foto di galeri, dan membaca berita terbaru di Twitter dengan kecepatan yang lebih baik.
c. Visual yang Lebih Baik
Pada versi android sebelumnya, sistem operasi Android menampilkan status bar, tombol navigasi, sembari menonton video atau membaca ebook. Pada versi 4.4, tampilan yang terkesan menghalangi tersebut bisa dihilangkan. Selain itu, ada tombol tambahan pada kunci layar untuk memungkinkan pengguna bermain game dan bisa langsung masuk ke dalam menu galeri pada waktu bersamaan.
d. Photo Editor
adanya Photo Editor pada Android KitKat pun diperbarui. Terdapat beberapa fitur efek, filter, dan tools untuk menyesuaikan gambar. Hebatnya, Photo Editor juga memungkinkan pengguna mengembalikan hasil editan foto ke bentuk semula.
e. Hangouts
Aplikasi apik Hangouts juga ditambahkan pada sistem operasi ini. Hangouts mampu mengelompokkan semua SMS, MMS, video call, dan chatting dengan Google Hangouts pada satu tempat.
E. Dasar Pemrograman Android
Sudah kenalan sama Android kan? Ok, kalo begitu kita bisa mulai melakukan pendekatan dengan Android. Karena tanpa pendekatan, kita tidak akan bisa mencintai Android sepenuh hati. hehehehe
Pendekatan yang saya maksud adalah mencoba membuat program paling dasar di Android. Yaitu menampilkan karakter Hello Droid. Biasanya para programmer selalu mencoba menampilkan karakter Hello World! setiap kali mereka mencoba suatu bahasa pemrograman yang baru mereka kenal. Tapi saya mencoba menggantinya dengan Hello Droid (biz udah bosen sama Hello world, hehehehe).
Oke, pertama-tama jalankan aplikasi Eclipse. Lalu pilih menu File –> New –> Project. Maka akan muncul window New Project, pilih Android –> Android Project –> Next. Selanjutnya isikan field Project Name dengan HelloDroid (bisa diganti, ingat jangan ada spasi). Isikan Application Name dengan Hello Droid (bisa diganti), Package Name dengan com.example.hellodroid (bisa diganti namun ikuti aturan penulisan package seperti pada java) dan CreateActivity dengan HelloDroid (bisa diganti tapi tetap tanpa spasi). Pada Build Target pilih platform yang akan digunakan (misal 1.6) lalu klik Finish.
Setelah itu kita bisa masuk ke penulisan kode sumber (source code). Expand project HelloDroid –> src –> com.example.hellodroid. Di sana bisa kita temukan file HelloDroid.java, klik dua kali agar kita bisa mengeditnya pada lembar kerja Eclipse. Ganti penulisan source code HelloDroid.java menjadi seperti di bawah ini:
package com.example.hellodroid;
public class HelloWorld extends Activity {
/** Called when the activity is first created. */
@Override
public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
TextView tv=new TextView(this);
tv.setText("Hello, Droid!");
setContentView(tv);
}
}
Setelah itu save dengan cara menekan CTRL + S pada keyboard. Untuk melihat hasil atau output dari program yang kita tulis, pilih menu Run –> Run, lalu pilih Android Application. Setelah itu akan muncul emulator Android. Tunggu beberapa detik atau menit, karena sama seperti kita menyalakan ponsel Android yang sesungguhnya yang membutuhkan waktu untuk booting. Setelah itu ucapkan basmalah, jika berhasil menampilkan karakter Hello, Droid!
F. Membuat Aplikasi Converter Suhu
Di dunia terdapat banyak standar satuan hitungan skala suhu, akan tetapi yang akan kita bahas pada tutorial kali ini rumusnya hanya yang paling banyak dipakai saja yaitu :
1. Celcius
2. Reamur
3. Fahrenheit
4. Kelvin
Rumus Konversi Suhu
Celcius ke Fahrenheit = suhu celcius : 5 x 9 + 32
Celcius ke Reamur = suhu celcius : 5 x 4
Celcius ke Kelvin = suhu celcius + 273
Fahrenheit ke Celsius = (suhu fahrenheit – 32) : 9 x 5
Fahrenheit ke Reamur = (suhu fahrenheit – 32) : 9 x 4
Fahrenheit ke Kelvin = (suhu fahrenheit – 32) : 9 x 5 + 273
Reamur ke Fahrenheit = suhu reamur : 4 x 9 + 32
Reamur ke Celsius = suhu reamur : 4 x 5
Reamur ke Kelvin = suhu reamur : 4 x 5 + 273
Kelvin ke Fahrenheit = (suhu kelvin – 273) : 5 x 9 + 32
Kelvin ke Reamur = (suhu kelvin – 273) : 5 x 4
Kelvin ke Celcius = suhu kelvin – 273
Sekarang mari kita buat aplikasi sederhana untuk mengkonversi suhu di android, untuk membuat aplikasi ini kita akan menggunakan spinner, edittext dan button. Langsung saja kita buat aplikasinya
1. Buka Eclipse, buat project baru (File –> New Project –> Android Application Project)
2. Setelah project dibuat, buka main.xml dan ketikkan kode xml berikut:
1. <pre><RelativeLayoutxmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
2. xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools"
3. android:layout_width="match_parent"
4. android:layout_height="match_parent">
5. <TableLayout
6. android:id="@+id/tableLayout1"
7. android:layout_width="wrap_content"
8. android:layout_height="wrap_content">
9. <TableRow
10. android:id="@+id/tableRow1"
11. android:layout_width="wrap_content"
12. android:layout_height="wrap_content">
13. <TextView
14. android:id="@+id/textView1"
15. android:layout_width="wrap_content"
16. android:layout_height="wrap_content"
17. android:text="Masukkan suhu"/>
18. <EditText
19. android:id="@+id/editText1"
20. android:layout_width="140dp"
21. android:layout_height="wrap_content"
22. android:inputType="numberDecimal">
23. <requestFocus/>
24. </EditText>
25. <Spinner
26. android:id="@+id/spinner1"
27. android:layout_width="wrap_content"
28. android:layout_height="wrap_content"
29. android:prompt="@string/pilihan"/>
30. </TableRow>
31. <TableRow
32. android:id="@+id/tableRow2"
33. android:layout_width="wrap_content"
34. android:layout_height="wrap_content">
35. <TextView
36. android:id="@+id/textView2"
37. android:layout_width="wrap_content"
38. android:layout_height="wrap_content"
39. android:text=""/>
40. <Button
41. android:id="@+id/button1"
42. android:layout_width="wrap_content"
43. android:layout_height="wrap_content"
44. android:text="Konversi suhu"
45. android:onClick="Konversi"/>
46. </TableRow>
47. <TableRow
48. android:id="@+id/tableRow3"
49. android:layout_width="wrap_content"
50. android:layout_height="wrap_content">
51. <TextView
52. android:id="@+id/textView3"
53. android:layout_width="wrap_content"
54. android:layout_height="wrap_content"
55. android:text="Celcius"/>
56. <EditText
57. android:id="@+id/editText2"
58. android:layout_width="140dp"
59. android:layout_height="wrap_content"
60. android:inputType="number"
61. android:editable="false"/>
62. </TableRow>
63. <TableRow>
64. <TextView
65. android:id="@+id/textView4"
66. android:layout_width="wrap_content"
67. android:layout_height="wrap_content"
68. android:text="Reamur"/>
69. <EditText
70. android:id="@+id/editText3"
71. android:layout_width="140dp"
72. android:layout_height="wrap_content"
73. android:inputType="number"
74. android:editable="false"/>
75. </TableRow>
76. <TableRow>
77. <TextView
78. android:id="@+id/textView5"
79. android:layout_width="wrap_content"
80. android:layout_height="wrap_content"
81. android:text="Fahrenheit"/>
82. <EditText
83. android:id="@+id/editText4"
84. android:layout_width="140dp"
85. android:layout_height="wrap_content"
86. android:inputType="number"
87. android:editable="false"/>
88. </TableRow>
89. <TableRow>
90. <TextView
91. android:id="@+id/textView6"
92. android:layout_width="wrap_content"
93. android:layout_height="wrap_content"
94. android:text="Kelvin"/>
95. <EditText
96. android:id="@+id/editText5"
97. android:layout_width="140dp"
98. android:layout_height="wrap_content"
99. android:inputType="number"
100. android:editable="false"/>
101. </TableRow>
102. </TableLayout>
103. </RelativeLayout>
3. Ketikkan kode program di MainActivity.java seperti berikut ini:
1. packagecom.suhu;
2. importandroid.os.Bundle;
3. importandroid.app.Activity;
4. importandroid.view.View;
5. importandroid.widget.ArrayAdapter;
6. importandroid.widget.EditText;
7. importandroid.widget.Spinner;
8. importandroid.widget.Toast;
9. publicclassMainActivity extendsActivity {
10. privateSpinner sp;
11. privateEditText edt_awal, edt_C, edt_R, edt_F, edt_K;
12. privateString[] list={"C","R","F","K"};
13. Double awal, celcius, reamur, fahrenheit, kelvin;
14. ArrayAdapter<String> adapter;
15. @Override
16. protectedvoidonCreate(Bundle savedInstanceState) {
17. super.onCreate(savedInstanceState);
18. setContentView(R.layout.main);
19. sp=(Spinner) findViewById(R.id.spinner1);
20. edt_awal=(EditText) findViewById(R.id.editText1);
21. edt_C=(EditText) findViewById(R.id.editText2);
22. edt_R=(EditText) findViewById(R.id.editText3);
23. edt_F=(EditText) findViewById(R.id.editText4);
24. edt_K=(EditText) findViewById(R.id.editText5);
25. adapter = newArrayAdapter<String>(this, android.R.layout.simple_spinner_item, list);
26. adapter.setDropDownViewResource(android.R.layout.simple_spinner_dropdown_item);
27. sp.setAdapter(adapter);
28. }
29. publicvoidKonversi(View v){
30. String satuan = String.valueOf(sp.getSelectedItemPosition());
31. if(edt_awal.getText().toString().equals("")){
32. Toast.makeText(getBaseContext(), "Masukkan suhu awal, default suhu awal = 0 jika tidak dimasukkan suhu awal", Toast.LENGTH_LONG).show();
33. awal = 0.0;
34. }else{
35. awal = Double.parseDouble(edt_awal.getText().toString());
36. }
37. if(satuan.equals("0")){
38. celcius = awal;
39. reamur = 0.8* awal;
40. fahrenheit = (1.8* awal) + 32;
41. kelvin = awal + 273;
42. edt_C.setText(String.valueOf(celcius));
43. edt_R.setText(String.valueOf(reamur));
44. edt_F.setText(String.valueOf(fahrenheit));
45. edt_K.setText(String.valueOf(kelvin));
46. }elseif(satuan.equals("1")){
47. celcius = 1.25* awal;
48. reamur = awal;
49. fahrenheit = (2.25* awal) + 32;
50. kelvin = celcius + 273;
51. edt_C.setText(String.valueOf(celcius));
52. edt_R.setText(String.valueOf(reamur));
53. edt_F.setText(String.valueOf(fahrenheit));
54. edt_K.setText(String.valueOf(kelvin));
55. }elseif(satuan.equals("2")){
56. celcius = 0.55555*(awal - 32);
57. reamur = 0.44444* (awal-32);
58. fahrenheit = awal;
59. kelvin = celcius + 273;
60. edt_C.setText(String.valueOf(celcius));
61. edt_R.setText(String.valueOf(reamur));
62. edt_F.setText(String.valueOf(fahrenheit));
63. edt_K.setText(String.valueOf(kelvin));
64. }elseif(satuan.equals("3")){
65. celcius = awal-273;
66. reamur = 0.8* (awal-273);
67. fahrenheit = (1.8* (awal-273)) + 32;
68. kelvin = awal;
69. edt_C.setText(String.valueOf(celcius));
70. edt_R.setText(String.valueOf(reamur));
71. edt_F.setText(String.valueOf(fahrenheit));
72. edt_K.setText(String.valueOf(kelvin));
73. }
74. }
75. }
4. Run as Android Application.
5. Screen Shot


Tampilan awal aplikasi
http://www.etnik-tas.com

Pilih satuan suhu
http://www.etnik-tas.com

Hasil konversi suhu
http://www.etnik-tas.com

Tampilan jika belum dimasukkan suhu input
http://www.etnik-tas.com

G. Referensi
http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/06/biografi-andy-rubin-penemu-os-android.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Android_%28sistem_operasi%29
http://bloggenerasimuda.wordpress.com/2013/06/06/makna-logo-android/
http://siandroid.blogspot.com/2013/06/versi-dan-tingkat-android.html
http://siandroid.blogspot.com/2013/11/android-kitkat-punya-5-kelebihan.html
http://kholisilkom45.wordpress.com/2013/11/09/membuat-konversi-suhu-celcius-reamur-fahrenheit-dan-kelvin/

Posted by Unknown

Perbedaan web statis dan web dinamis

Dari dulu aku selalu mengajar yang berhubungan dengan dunia web. Setiap kali aku mengajar selalu berhubungan dengan yang namanya HTML, CSS, Javascript dan PHP. Selain itu aku juga sering menyinggung istilah web statis dan web dinamis.� Apa seh perbedaan antara keduanya? Di sini akan aku bahas secara singkat saja menurut pemikiranku
Interaksi antara pengunjung dengan pemilik web
Dalam web statis tidak dimungkinkan terjadinya interaksi antara pengunjung dengan pemilik web. Sementara dalam web dinamis terdapat interaksi antara pengunjung dengan pemilik web seperti memberikan komentar, transaksi online, forum dll
Adanya script language yang digunakan
Web statis hanya menggunakan HTML saja, sedangkan web dinamis menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP atau ASP.
Penggunaan database
Web statis tidak menggunakan database karena tidak ada data yang perlu disimpan dan diproses. Sedangkan web dinamis menggunakan database seperti mysql, oracle, dll untuk menyimpan dan memproses data.
Content
Content dalam web statis hanya diberikan oleh pemilik web dan jarang diupdate, sementara content dalam web dinamis bisa berasal dari pengunjung dan lebih sering diupdate. Content dalam web dinamis bisa diambil dari database sehigga isinya pun bisa berbeda-beda walaupun kita membuka web yang sama.
Contoh
Contoh web statis adalah web yang berisi profil perusahaan. Di sana hanya ada beberapa halaman saja dan contentnya hampir tidak pernah berubah karena content langsung diletakkan dalam file HTML saja.
Contoh web dinamis adalah blog, portal berita, social networking. Lihat saja isi web tersebut, isinya selalu diupdate oleh pemiliknya. Bahkan untuk social networking selalu update tiap detik
Kira-kira itu adalah perbedaan antara web statis dan web dinamis. Silakan jika ada yang ingin menambahkan…

Posted by Unknown

Popular Post

Total Pageviews

- Copyright © Materi Kuliah STT Telematika Cakrawala -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by STT Telematika Cakrawala -